Sabtu, 26 Februari 2011

Narasi dan Kesusastraan

Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman dari kata dasar sas- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasanya digunakan untuk merujuk pada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Kesusastraan di bagi menurut daerah geografis atau bahasa. Yang termasuk dalam katagori Sastra adalah

  • Novel
  • Cerita/Cerpen
  • Syair
  • Pantun
  • Sandiwara/Drama
  • Lukisan/Kaligrafi
Dalam kasus ini saya akan membahas tentang kesusastraan Novel, khususnya untuk novel fiksi. Novel biasanya ditulis dalam bentuk cerita (naratif). Dalam novel alur cerita yang disajikan berupa keseharan tokoh dan menitik beratkan pada sisi aneh dari naratif tersebut.
Novel sangatlah banyak dan beragam, saya akan menggambil satu judul novel dari karya "Donny Dhirgantoro" yang berjudul 5 cm. Pasti anda bingung mengapa diberi judul 5 cm ?
Dalam novel 5 cm ini beliau menceritakan tentang kelima sahabat yang sangat dekat dan tak terpisahkan yang percaya akan mimpi-mimpinya.


Seperti apa kata Riani dalam novel tersebut, "Kalau lo mau sesuatu lo kejar aja... lo pikirin terus jangan dilepas." dari kalimat tersebut saya menangkap bahwa "Jika kita mempunyai mimpi kita harus yakin pada mimpi itu dan kita percaya bahwa kita bisa niscaya mimpi itu akan nyata ditangan kita
Ini sedikit kutipan pembicaraan kelima sahabat tersebut dalam buku itu.
“Jadi kalo kita yakin sama sesuatu, kita cuma harus percaya, terus berusaha bangkit dari kegagalan, jangan pernah nyerah, dan taruh keyakinan itu di sini….”, Zafran meletakkan telunjuk di depan keningnya.
“Betul! begitu juga dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar taruh di sini.” Ian membawa jari telunjuknya menggantung mengambang di depan keningnya…
“Kamu taruh di sini… jangan biarkan menempel di kening.
Biarkan..
Dia..
Menggantung..
Mengambang..
5 centimeter..
Di depan kening kamu…”
“Jadi dia ngga akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu ngga akan bisa nyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri…”
“… biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung, mengambang didepan kening kamu. Dan sehabis itu yang diperluin cuma ..”
“Cuma kaki yang yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang lebih sering melihat ke atas.”
“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja…”
“Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…”
“Serta mulut yang selalu berdoa…”
“Dan kamu akan dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja. Bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Dan kamu ngga perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.”
“Percaya pada.. 5 centimeter di depan kening kamu.”
 Setelah membaca buku ini entah saya jadi memandang dunia, hidup dan segala sesuatu disekitar saya dengan cara yang berbeda. Kelima tokoh tersebutlah yang membuatnya berbeda, yang membuat mata saya 'terbuka' bahwa sesuatu yang kita impikan itu kita harus yakin dapat meraihnya, karena masih banyak harapan yang terbentang sepenjuru dunia.
Dan saya paling suka sama quote yang Genta bilang 'Whether you believe you can or whether you believe you can't.. you're absolutely right!!' - Henry Ford
Pokoknya dalam novel ini banyak sekali quote-quote indah dari seluruh penjuru dunia yang bisa kita ambil makna dan bisa menjadikan motivasi kita. Jadi kesusastraan itu sangatlah beragam macamnya, semuanya menarik dan bisa menyegarkan pikiran kita tergantung dari cara kita memandang sebuah karya tersebut.

Referensi :


Alfi R 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar