Minggu, 14 Agustus 2011

'Kesalahan' Klise dalam Penulisan

Klise bisa datang dengan banyak bentuk, cara dan ukuran. Klise pada tulisan yang melekat pada banyak prasa dan kalimat. Saya mencoba mencatat kesalahan yang sering terjadi pada buku-buku yang pernah saya baca. Semoga bermanfaat.

1. Klise “bawaan”

Masih ingat cerita yang biasa anda dengar ketika kecil? Beberapa bagian cerita mungkin menempel di bawah sadar anda.
Sebagai contoh, berapa banyak buku yang dimulai dengan kalimat “pada suatu hari” atau cerita tentang tokoh yang terbangun tiba-tiba karena dering alarm? Tempelan klise yang seringkali tak disadari oleh penulis. Memperlakukan bukaan cerita sama dengan bukaan hari. Awal cerita – tanpa sadar – dianggap sebagai awal hari. Klise bukan?

Jika anda melakukan itu, jangan ulangi lagi. Klise.

Merevisi Tulisan

Salah satu cara untuk mendapatkan masukan berharga bagi naskah novel adalah dengan memberikannya pada seseorang untuk dibaca. Keluar dari cangkang kepuasan dan biarkan orang lain menilai karya anda. Perlu diketahui bahwa naskah yang sudah selesai bukanlah hal akhir. Naskah akan melewati fase-fase “penuh duri” sebelum diterbitkan. Sebelum melewati kegarangan seorang editor, sebaiknya anda mendapatkan masukan dari seseorang tentang naskah novel anda.

Ada beberapa hal yang dapat anda dapatkan dari hal tersebut:

Karakter Tokoh dalam Cerita

Seringkali kita menulis dengan langsung membuat cerita dan tidak terlalu memperhatikan bagaimana karakter yang terlibat di dalamnya. Padahal karakter-karakter itulah yang membuat cerita bernyawa. Kekuatan karakter sangat menentukan bagaimana “rasa” sebuah cerita akan dinikmati oleh pembaca.

Meskipun ada beberapa teori untuk membuat karakter, saya pribadi lebih menyukai proses ini dengan menggunakan curiculum vitae. Mirip dengan CV yang biasa digunakan ketika melamar kerja. Tentu saja akan lebih baik jika digabung dengan teori lain utuk mendapatkan bentuk karakter yang kuat.

Prinsip Dasar Penulisan

Prinsip ini tentu telah sering didengar oleh para penulis. Kalimat ini terdengar mudah diaplikasikan tetapi kadang membuat kita kebingungan pada batas sebenarnya dari prinsip ini. Apa maksud sesungguhnya? Kalau toh sudah memahami arti sebenarnya lalu akan meningkat menjadi pertanyaan: “apakah saya sudah cukup mampu untuk memenuhi maksud kalimat itu?”

Sebagai gambaran, pertanyaan apakah tulisan anda sudah mampu membawa pembaca masuk ke dunia tiga dimensi layaknya menonton film? Jika sudah, berarti anda telah berhasil memenuhi prinsip ini.

Beberapa tips yang saya dapatkan dari Daily Writing di bawah ini mungkin dapat membantu anda menulis, memaparkan dan menggambarkan cerita dengan lebih baik.

Jumat, 05 Agustus 2011

SHINee



SHINee—boyband asal Korea Selatan yang lagi merintis debutnya di jepang, dengan single "Replay"-nya. Boyband yang terdiri dari Onew, Jonghyun, Key, Minho dan Taemin membuat single Replay dalam versi jepang ini lebih menarik dan mudah di hafal.
Nih lyric lagunya