Sabtu, 26 Februari 2011

Kebudayaan yang Menghambat

Banyak sekali yang memicu terhambatnya sebuat kebudayaan, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan. Dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang "Kebudayaan yang Menghambat Ilmu Pengetahuan".
Seperti kita ketahuai di beberapa negara khususnya Indonesia ilmu pengetahuan sangatlah memprihatinkan. Adapun beberapa contoh yang membuat kebudayaan tersebut di Indonesia sekarang ini jadi terhambat, seperti :

  1. Kurangnya membaca
Kebiasaan membaca seharusnya digali saat kita masih dalam usia dini agar kebiasaan ini akan terbawa sampai kita dewasa nanti, namun sayangnya hanya sedikit minat membaca untuk kalangan khususnya remaja. Setidaknya bagi usia remaja seperti kita ini dimulailah dengan membaca buku (apa saja) setiap harinya agar pemikiran kita lebih tertata luas.
  1. Daya beli buku yang rendah
Karena kurangnya membaca maka pembelian buku disetiap toko-toko buku yang tersebar luas di Indonesia pun menjadi rendah dan itu karena masyarakat sendiri lebih suka menghabiskan uangnya untuk kepentingan lain dari pada untuk membeli buku yang merupakan symbol jendela dunia.
  1. Kurangnya pemanfaatan perpustakaan
Mungkin di sekolah atau di kampus kita memiliki tempat membaca atau perpustakaan tapi adakah keminatan yang kita miliki untuk membaca disitu? Hanya segelintir orang yang mendatangi beberapa perpustakaan atau penyewaan buku, karena kebanyakan masyarakat khususnya remaja lebih mementingkan ke kantin, jalan jalan atau sekedar ke Mall di banding berdiam diri di perpustakaan untuk membaca.
  1. Tidak adanya ketegasan
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan di Indonesia ini dibutuhkannya ketegasan dari pemerintah agar masyarakat bisa ikut membuat Negara kita ini lebih maju dan lebih berkembang. 
Mungkin masih banyak lagi beberapa contoh yang menghambat lajunya sebuah pendidikan, maka seharusnya kita bisa bangkit dari keterpurukan dan memandang kedepan untuk menigkatkan kuatitas pendidikan dengan memulainya dari diri kita sendiri, walau hanya sekedar membaca.

Alfi R 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar